Budidaya


a.            Lahan
·         Petak benih     : petak pemeliharaan benih menjadi gelondongan kecil kira-kira sedalam 3 cm.
·         Petak transisi : petak pemeliharaan gelondongan kecil menjadi gelondongan besar kira-kira sedalam 10 cm.
·         Petak pembesaran : petak pemeliharaan bandeng sampai menjadi ukuran konsumsi atau pasar kira-kira 50 cm.
·         Setiap lahan berukuran 10 H. Dan ditangani oleh 1 pegawai.
·         Untuk kehidupan ikan bandeng dengan nyaman diperlukan kadar oksigen minimum 3 mg per liter.  
·         Air diberi sedikit lebih banyak agar ikan bandeng tidak kekurangan oksigen
·         Menggunakan kolam alami, dan dasar nya lumpur. Sengaja ditumbuhi lumut dengan pupuk organic (Metrogro) untuk makanan alami ikan bandeng.
·         Saat panen, menggunakan kayu atau petak dibentuk balok untuk pembagian pintu air.

b.            Penjemuran Tambak.
·         Air dikeringkan melalui saluran/desel dibuang ke sungai.
·         Lumpur yang cair dinaikan atau dibuang dari dalam tambak.
·         Dijemur hingga dasar tambak telihat retak kira-kira 2 minggu.
·         Pintu masuk air diperbaiki untuk menghindari kebocoran

c.            Pemupukan dan pengapuran dasar tambak
Setelah dasar tambak terlihat retak -retak langkah berikutnya dalah pemupukan dasar tambak agar tambak dapat menghasilkan ikan bandeng sesuai yang diharapkan dalam jangka waktu relatif lama hindarilah penggunaan pupuk buatan /anorganik, penggunaan pupuk anorganik hanya dapat bertahan dalam waktu singkat oleh sebab itu gunakanlah pupuk organik sbb:
·         Taburlah pupuk kompos/berasal dari kotoran hewan dengan dosis 1-3 ton,  kapur 1-2 ton jumlah kapur disesuaikan dengan Ph tanah.
·         Siram/semprotkan pupuk cair organik 4 liter /Ha dan pemupukan susulan dilakukan tiap 2 minggu hingga panen. 

d.             penebaran benih
Dengan benih yang baik dan sehat maka pertumbuhannya akan bagus serta mengurangi tingkat kematian. Beberapa hal yang perlu diperhatikan saat melakukan pemilihan benih yaitu :
§  Bibit berwarna kecoklatan
§  Gerakan lincah dab melawan arus
§  Respon terhadap gerakan
§  Respon terhadap pakan yang diberikan
§  Anggota tubuh lengkap
§  Bibit berumur  1 bulan.
setiap petak ditebari sebanyak 61.500 ekor benih bandeng dengan ukuran lahan 5.000 m2. Sehingga dapat diketahui padat tebarper meter persegi adalah 12 ekor. Penebaran benih dilakukan pada pagi atau sore hari (pada saat suhu rendah) dengan tujuan untuk mengurangi stress akibat pemanenan, dan transportasi. Penebaran dilakukan secara perlahan-lahan dengan melakukan aklimatisasi terhadap suhu dan salinitas. Aklimati suhu dan salinitas dilakukan selama 0,5 jam di dalam kantong yang dibuka secara perlahan lahan. Benih dibiarkan keluar sendiri dari kantong. Haal ini berarti bahwa benih bandeng telah menyesuaikan diri terhadap lingkungan barunya.

e.      Pemberian Pakan    : pemberian pakan untuk proses pembesaran bandeng bisa juga menggunakan pellet sebanyak 2-3%  sekali dalam sehari. 

f.      Hama dan Penyakit   :
Hama dan penyakit yang menjadi masalah pada cara budidaya bandeng adalah hewan pengganggu (siput dan tiram), Pemberantasan hama siput kecil dapat dilakukan dengan menggunakan obat rongbat bentan sedangkan untuk siput menggunakan bristar. Apabila tidak di berantas,  dapat menyebabkan sirip ikan geripis, jika dibiarkan akan mati. Cara pengobatanya menggunakan Prosalad.
Penyebab penyakit ikan Bandeng       :
·         Air kotor
·         Lahan tidak memenuhi syarat

g.     Pemanenan
waktu untuk panen bandeng besar sekitar 3 bulan ½ sampai 4 bulan. Dengan cara mengeringkan/ membuang air dari tambak menuju ke sungai kemudian  menggeser ikan dengan jaring kemudian ikan diarahkan ke kolam kecil untuk dipilih yang dipanen adalah ikan yang  besar atau ikan telah memenuhi ukuran yang diharapkan lalu dijual kepasar atau pedagang





lahan tambak






Tidak ada komentar:

Posting Komentar